Rini Yuliati

Seorang ibu dari dua orang putri yang ingin belajar merangkai huruf sehingga menjadi bermakna. Tinggal di sebuah kota kecil di Kebumen, Jawa Tengah. Profesi mom...

Selengkapnya
Navigasi Web

Bilur Rindu

Rasa ini terbang bersama dirimu. Melebur dalam dimensi lain. Tersentak dalam kepungan kehilangan. Membuat syaraf mata ini tak bisa membendung aliran air mata. Sosokmu tiba-tiba hadir di setiap ruang hati ini. Ingin kuraih namun hanya fatamorgana. Takdir telah membawa dirimu pergi dari sisiku. Engkau pergi tanpa memberi tanda. Bahkan sisa senyumanmu masih melekat kuat di file memori ini. Tak hendak kuhapus. Ingin menikmati setiap lekuk wajahmu dalam ruang rindu ini.

Mengingat kebersamaan kita membuat bilur rindu ini semakin biru. Dirimu hadir mengulurkan tangan. Membawaku dalam cinta yang agung. Menikmati setiap desah napas cinta yang tercipta. Menanam benih cinta kita. Berharap akan tumbuh tunas baru. Engkau sabar menanti. Satu tahun. Dua tahun. Berpuluh tahun masih terus berharap. Sampai akhirnya sang mentari bersinar terang. Benih yang kau tanam tumbuh dan menjadi tunas baru. Kita bahagia dalam rasa yang indah.

Waktu berlalu dalam janji setia. Ruang kamar itu menjadi saksi. Pendar lampu menyimpan kenangan bersamamu. Bahkan aroma tubuhmu masih melekat di setiap syaraf penciuman ini. Aku tak bisa menghilangkan setiap tapak tubuhmu yang tertinggal di hati ini.

Kemarin bulan tinggal separuh. Engkau membawa sebagian dan menghilang ke kutub yang jauh. Aku ingin menggapai namun yang kutemui hanya ruang kosong. Aku berlari mengejar partikel yang membuatmu bisa kembali di sisiku. Namun hanya seonggok tubuh beku yang tersisa. Kini aku hanya bisa memeluk dingin.

Note : Tulisan ini didedikasikan buat seseorang yang baru saja kehilangan belahan jiwa. Semoga diberi kesabaran.

Kebumen, 31 Oktober 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Memang yah kehilangan orang yang tercinta, semoga dapat kekuatan. Sukses selalu dan barakallah fiik

31 Oct
Balas

Iya Bun...Rasa kehilangan yang tidak mudah terhapus oleh waktu....Terima kasih sudah mampir di sini...Barakallahu fiik...

01 Nov

Ikut baper bun, mbrebes mili baca untaian kata-kata pada tulisan ini. Begitu dalam menyentuh relung hati. Rasa kehilangan yang sangat menyakitkan. Semoga tetap semangat dan sehat yang kehilangan. Masa dan waktu yang akan mengobati. Bunda Rini kangen ... Salam sehat, bahagia dan sukses selalu. Barakallah.

01 Nov
Balas

Iya Bun...Berdiri pada posisi kehilangan membuat diri ini ikut menangis Bun...Tak sanggup rasanya menyaksikan kesedihan itu...Semoga diberi ketabahan dan kesabaran....Diriku juga kangen Bunda Rita...Kangen dengan aroma puisi kopinya...Salam sehat dan sukses selalu ya...Barakallah... Bun..

01 Nov



search

New Post