Rini Yuliati

Seorang ibu dari dua orang putri yang ingin belajar merangkai huruf sehingga menjadi bermakna. Tinggal di sebuah kota kecil di Kebumen, Jawa Tengah. Profesi mom...

Selengkapnya
Navigasi Web
Doa dalam Sunyi
kompasiana.com

Doa dalam Sunyi

Banyak orang yang lalu lalang di rumah kami. Mereka terlihat sibuk memasang tratag. Sebagian lagi sibuk di dapur untuk memasak. Aku hanya terdiam tanpa kata. Sesekali aku menghampiri mereka. Barangkali ada yang dibutuhkan oleh mereka. Walau lamban tapi aku bisa mengerjakan pekerjaan yang ringan.

"Aaa..uuu..iiuuuuu," kataku pada adik iparku. Aku ingin membantu membungkus oleh-oleh buat tamu.

"Iya, di sini saja Yu. Nggak usah ke depan. Malu banyak tamu," ucapnya sambil menarik tanganku.

Ada rasa yang menerpa hatiku mendengar ucapannya. Hari ini putriku akan menikah. Namun mereka seolah tidak mau menunjukkan kepada orang-orang. Bahwa aku adalah ibu dari gadis cantik yang akan duduk di pelaminan. Aku hanya si buruk rupa idiot yang bisu. Ya, aku memang ditakdirkan tidak sempurna. Fisik yang jauh dari kata cantik untuk wanita. Ditambah lagi aku tak bisa berbicara normal. Ya Allah, kuatkan hatiku.

Dulu, dua puluh tiga tahun yang lalu seorang laki-laki bejat telah merenggut semuanya. Entah apa yang ada di pikirannya. Mungkin setan telah membutakan matanya. Aku seperti permainan buatnya. Sungguh aku tak mengerti. Setelah kejadian itu, tiba-tiba perutku membesar. Seperti ada yang bergerak. Ada kehidupan di dalamnya. Otakku tak cukup memahaminya. Laki-laki itu entah pergi kemana. Tinggal aku sendiri dalam ketidakmengertianku. Sampai akhirnya perutku mengempes dan keluar bayi cantik nan mungil. Apakah aku bahagia? Entahlah. Bahkan aku tidak bisa mengurus bayi yang kata orang adalah anakku. Emakku yang mengurus semuanya. Karena untuk mengurus diriku saja aku tak mampu.

Kini bayi itu tumbuh menjadi gadis yang cantik. Normal. Aku hanya bisa memandangnya. Melihatnya tumbuh dan menjadi wanita seutuhnya.

Aku duduk di pojok keramaian. Memandang lalu lalang tamu yang hilir mudik.

"Itu adalah ibunya pengantin perempuan," bisik salah seorang tamu.

"Ah, masa sih. Aku baru tahu," sahut perempuan di sebelahnya sambil memandangku.

Aku bisa mendengar percakapan mereka walau bisu. Banyak orang tak percaya kalau wanita cacat dan buruk rupa ini telah melahirkan gadis cantik bak putri raja. Beberapa pasang mata memandangku dengan pandangan tak percaya. Sesekali melihat ke arah pelaminan.

Hari ini aku menyaksikan putriku dipersunting oleh seorang pria yang akan melindunginya. Aku ingin memeluknya Ingin mengelus wajah cantiknya. Namun tak bisa. Hanya doa dalam sunyi. Semoga Allah selalu memberikan keberkahan dan kebaikan kepadanya.

Kebumen, 6 Oktober 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Astaghfirullah, nelangsa....Budhe. Tapi..., cerita seperti itu pernah ada di dunia nyata, lhooo...Budhe Rini. Masih kerabat Uthi, ada yang mengalami seperti itu. Semoga Allah beri kekuatan dan ketabahan untuk menjalaninya. Cerita Budhe semakin maknyussss...azzzaaa. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah, Budhe Rini.

06 Oct
Balas

Betul Uthi...Kisah nyata...Saya juga baru tahu kalau gadis cantik itu putrinya perempuan tetangga saya yang mohon maaf diberi ketidaksempurnaan...Alhamdulillah keluarga mempelai pria menerimanya dengan baik....Terima kasih kunjungannya Uthi Rai...Semoga selalu sehat dan bahagia...Barakallah uthi....

06 Oct

Subhanallah, terharu bacanya Budhe. Aku terhanyut dalam cerita. Seakan aku di dalamnya. Sungguh doa dalam sunyi mampu mengafuk aduk rasa ini. Sukses selalu dan barakallahu fiik

06 Oct
Balas

Cerita itu memang ada Bunda Pipi...Anaknya cantik sekali...Beberapa hari yang lalu baru saja menikah...Semoga si Ibu dan si anak selalu berbahagia ....Barakallahu fiik...

06 Oct



search

New Post