Rini Yuliati

Seorang ibu dari dua orang putri yang ingin belajar merangkai huruf sehingga menjadi bermakna. Tinggal di sebuah kota kecil di Kebumen, Jawa Tengah. Profesi mom...

Selengkapnya
Navigasi Web

Sadis

Kutatap perempuan cantik yang ada di depanku. Wajahnya hanya datar. Tak ada tatapan cinta. Harapan yang kubangun hancur seketika. Mengapa engkau menerima cintaku jika kemudian menjatuhkanku dalam jurang terdalam ? Hanya dalam jarak beberapa hari saja, engkau menginginkan perpisahan. Alasanmu hanya ketidakcocokan. Bahkan kita belum saling meresapi rasa cinta itu.

Kutarik napas panjang mencoba mengurangi beban di hati ini. Apa yang harus kukatakan kepada kedua orangtuaku. Melihat wajah bahagia mereka. Ketika anak lelakinya bercerita bahwa dirinya sudah memiliki calon istri. Bahkan dengan antusias ibu sudah mempersiapkan sebuah cincin pernikahan. Keluarga besarku begitu gembira.

Kini aku tak tahu seperti apa bentuk hatiku. Engkau hanya terdiam tanpa ekspresi. Seolah terlupa beberapa waktu yang lalu telah memberi mimpi indah kepadaku. Sungguh, sadis caramu. Apa yang membuatmu tega berbuat ini padaku. Kuharap Tuhan kan membalasmu dengan cara-Nya. Kumencoba mengumpulkan kepingan hati yang telah hancur. Berharap suatu saat bertemu dengan cinta sejatiku. Masa berlalu dengan cepat. Kudengar kabar angin bahwa dirimu ditinggal menikah oleh kekasihmu. Aku ingin menertawakanmu. Namun rasa iba membuat diriku tak kuasa untuk berbuat itu. Tuhan tidak tidur. Kini aku sudah berbahagia dengan belahan jiwaku. Kuharap engkau pun akan bertemu dengan takdir cintamu.

#edisi menulis lagi#

Kebumen, 23 Oktober 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Walaupun sadis, tetap saja kehadiran cinta selalu ditunggu ya...Budhe...? Salamsehat bahagia, dan sukses selalu. Bàràkallah, Budhe Rini.

23 Oct
Balas

Ya begitulah Uthi...Cinta sebuah rasa yang indah walau terkadang berakhir dengan sadis...Terima kasih Uthi...Barakallah...

24 Oct

Cinta sadis mungkin itu yang terbaik Budhe, hehehe. Sukses selalu dan barakallahu fiik

23 Oct
Balas

He..he...Betul Bunda Pipi...Yang terbaik dari-Nya walau menyisakan luka...Salam sehat dan bahagia...Barakallah...

24 Oct

Cinta tidak kenal usia walaupun sadis, buktinya Abah masih suka membacanya. Barakallah Ibu Rini selalu sehat

22 Oct
Balas

He..he...Begitukah...Cinta memang sadis ...Terima kasih sudah mampir di sini Bapak...Salam sehat dan bahagia.. Barakallah Bapak Legimin...

22 Oct



search

New Post