Rini Yuliati

Seorang ibu dari dua orang putri yang ingin belajar merangkai huruf sehingga menjadi bermakna. Tinggal di sebuah kota kecil di Kebumen, Jawa Tengah. Profesi mom...

Selengkapnya
Navigasi Web

Elegi Dara

Gadis remaja itu hanya tertunduk. Sesekali dia mengusap air mata yang keluar dari pipinya. Wajahnya menyiratkan kesedihan yang dalam. Dia merupakan salah satu anak bermasalah yang dirujuk kepadaku. Sebagai seorang psikolog, aku merasa prihatin dengan banyaknya kasus depresi yang menimpa para remaja itu.

Dara termasuk anak yang pintar dan jarang membuat masalah. Beberapa waktu yang lalu, pihak sekolah memergokinya sedang menghisap rokok elektrik di sekolah. Akhirnya pihak sekolah memanggil orangtua untuk datang ke sekolah. Shock. Kaget. Itulah yang dirasakan orangtuanya.

Orang tua Dara tidak mencurigai anaknya karena rokok elektrik tidak menimbulkan bau. Aromanya hanya seperti permen. Itulah yang membuat mereka sangat shock. Pada suatu kesempatan aku menanyakan hal itu kepada Dara.

"Apa yang kau rasakan ketika mengisap rokok itu, Nak?" ucapku padanya.

"Saya merasa senang, Bu. Seolah beban hidup terangkat semua," jawabnya ringan.

Aku hanya mengelus dada mendengar jawabannya. Apakah anak seusianya sudah mempunyai beban hidup? Beban hidup yang seperti apa? Bahkan dia menjawab bahwa dirinya adalah anak yang paling menderita sedunia.

"Ini pasti ada yang salah," pikirku.

Di lain waktu aku bertemu dengan Kenanga. Gadis itu mempunyai kebiasaan menyakiti dirinya sendiri. Di tangannya ada banyak bekas sayatan. Setiap kali dia mendapat masalah, dia akan menusukkan jarum pentul ke tangannya. Jika ditanya mengapa dia melakukan itu. Jawabannya, dengan cara itu dia merasa bahwa dirinya masih hidup. Karena masalahnya telah membuat dirinya mati rasa. Perilaku itu disebut juga self injury. Bagi dia perilaku menyakiti diri sendiri bisa mengalihkan perhatian dari pikiran yang mengganggu.

Tidak hanya itu saja perilaku menyimpang yang kudapati. Ada seorang remaja laki-laki, sebut saja Evan. Ibunya Evan baru saja konsultasi kepadaku bahwa anaknya kedapatan sedang memakai baju perempuan miliknya. Dia bercerIta sambil menangis. Sempat membawa Evan ke sebuah pesantren. Berharap perilakunya akan berubah. Namun ternyata tidak. Bahkan akhirnya dia melarikan diri dari pesantren.

Dari beberapa kasus di atas, muaranya adalah perhatian dan kasih sayang dari keluarga. Bonding atau kelekatan dengan orang tua merupakan perisai yang tangguh dalam menangkal hal-hal negatif. Remaja adalah sosok yang tengah mencari jati diri. Mereka cuma ingin didengarkan sebagai seorang teman. Bukan dihakimi. Maka sebagai orang tua harus menjalin komunikasi yang positif. Supaya mereka tumbuh menjadi pribadi yang sehat jasmani dan rohani.

Kisah di atas disampaikan oleh Ibu Rofiah Akbar, M.Psi pada acara parenting yang diadakan oleh PKK di kelurahan kami. Acara yang sangat menggugah rasa. Sebagai orangtua yang hidup di era millenial perlu banyak belajar psikologi anak. Supaya bisa membersamai putra-putri kita dengan baik. Supaya kita bisa mempertanggungjawabkan amanah yang dititipkan oleh Allah kepada kita. Bismillah.

Kebumen, 15 Nopember 2019..

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cara Allah menguji orang tua itu antara lain melalui perilaku anak-anaknya. Mampukah orang tua untuk selalu bersabar dalam menghadapi dan mengatasinya?

15 Nov
Balas

Betul Pak Edi...Salah satu ujian hidup yang paling berat adalah anak...Semoga kita diberi kesabaran dan petunjuk dalam menghadapi semuanya....Amin..Matur nuwun rawuhipun Pak Edi...

15 Nov

Waduh....banyak kasus ternyata

15 Nov
Balas

Ya begitulah...fenomena sekarang...kudu ati2....

15 Nov

Mereka butuh kasih sayang yah Budhe, hehehe. Sukses selalu dan barakallahu fiiik

15 Nov
Balas

Yupz...Betul Bunda Pipi...Kasih sayang dan komunikasi....Salam sehat dan bahagia...Barakallah....

15 Nov



search

New Post