Mati Gaya dalam Menulis
Rasanya sudah jarang saya menulis di sini. Intensitas membaca artikel-artikel apik pun jarang dilakukan. Alasan "tak sempat" menjadi pembenaran yang sangat mudah dilontarkan. Kadang rindu itu hadir. Ketika ghirah itu masih ada. Minimal satu artikel per hari. Kini satu bulan paling hanya menulis beberapa kali saja. Itu pun harus memaksa diri.
Malam ini, setelah membaca beberapa artikel tiba-tiba ingin menulis lagi. Sepertinya saya mengalami mati gaya dalam menulis. Ide-ide yang bertebaran begitu sulit ditangkap. Apalagi disusun menjadi rangkaian huruf. Duh, bagaimana ini. Jari jemari terasa kaku. Huruf-huruf berlarian tak tentu arah. Benar-benar mati gaya dalam menulis.
Membaca kembali. Ya, itu yang harus saya lakukan. Supaya bisa kembali menggoreskan kata di sini. Walau tak bermakna. Namun cukup untuk membuang energi negatif di dalam diri ini. Mungkin cukup dulu curhatan lebay ini.
Kebumen, 22 Nopember 2019
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bu Rini sedang sibuk rupanya sehingga sering tak sempat menulis. Tapi tulisan Bu Rini sudah semakin bagus kok. Lanjutkan!
He..he...Sibuk menjadi alasan malas Pak....Terima kasih support dari Pak Edi...Semoga bisa eksis terus dalam menulis...Sugeng enjang....
Mampir aja di lapakku Budhe. Sepertinya kita perlu ngobrol ngobrol nih, hehehe. Sukses selalu dan barakallahu fiiik
Hi..hi...Iya Bun....Sebentar ya...Lagi masak dulu.....