Laki-laki Pilihan Ayahku-3
Malam itu menjadi saksi bahwa dua orang manusia tidak bisa menolak takdir-Nya. Miranti dan Irwan merasakan manisnya pernikahan untuk yang pertama kali. Bagaimanakah caranya menjelaskan kepada kekasih masing-masing ? Yang jelas sejak saat itu mulai tumbuh benih cinta di hati Miranti. Perhatian Irwan membuat hati Miranti mulai luluh. Hubungan jarak jauh yang dijalaninya dengan Aditya mulai merenggang. Demikian juga dengan Irwan yang sudah berpisah dengan kekasihnya.
"Ranti, wajahmu terlihat pucat sekali," tanya ibunya Mas Irwan.
"Beberapa hari ini saya sering merasa mual, Bu," jawab Miranti.
"Jangan-jangan kamu hamil, Ranti." Ibu mertuanya berbicara dengan wajah gembira.
"Hamil ?" Jawab Ranti dengan wajah tak percaya.
"Lho, kenapa ? Mengapa kamu terlihat terkejut. Bukankah seharusnya kamu gembira ? "ucap ibu mertuanya.
"Tidak apa-apa, Bu. Saya cuma kaget diberi amanah begitu cepat," ujar Miranti untuk menutupi keterkejutannya.
"Irwan, kamu harus jaga kandungan Ranti, ya," kata mertuanya kepada Mas Irwan.
"Pasti, Bu," jawab Mas Irwan sambil menatap Miranti penuh cinta.
Hari demi hari membuat cinta mereka semakin merekah. Ditambah lagi kondisi Miranti yang perutnya semakin membuncit. Cinta yang tadinya dipaksakan namun takdir berkata lain. Sungguh, Maha Besar Allah yang telah membuat skenario kehidupan ini.***)
Kebumen, 18 April 2019
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Subhanallah, akhirnya, Budhe pandai mengemasnya, hehehe. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Pingin yang happy ending Bun...he..he...Terima kasih selalu