Panggil Aku Ibu, Nak
Suasana ramai sekali. Waktu istirahat telah tiba. Terlihat anak-anak imut itu berlarian dengan wajah sumringah. Kami berlima sedang menikmati jamuan snack dari tuan rumah. Rasanya menyenangkan sekali bisa berkunjung ke sekolah PAUD IT unggulan. Di sana kami menyandang status sebagai mahasiswa yang sedang melakukan observasi. Tentunya sebagai salah satu persyaratan pembuatan laporan mata kuliah semester akhir. Lengkap dengan atribut jaket almamater dan kostum hitam putih. Rasanya seperti muda lagi ( hi...hi...). Sedang asyiknya menikmati satu dus snack, tetiba ada satu anak laki-laki mendekati kami.
"Kenalan dong, Mbak ?" Tanya anak imut itu sambil senyum-senyum.
"Oh, my God. Mbak gitu loh. Kita ini pantesnya jadi ibumu, Nak. Bukan kakakmu," ucapku dalam hati. Wajahku tidak bisa menahan senyum.
"Panggil saja "Ibu" Rini, Nak." Siapa namamu ?"tanyaku balik bertanya.
"Rizki," jawabnya sambil tersenyum. Lalu dia berkenalan dengan kami semua. Wajahnya yang innocent membuat kami gemas.
Duh, rasanya berbunga-bunga masih dipanggil Mbak oleh anak imut itu. Serasa masih 17 ke bawah (ha...ha). Tulisan ini hanya intermezo, teringat kejadian beberapa hari yang lalu.
#edisi observasi#
Kebumen, 15 April 2015
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hm..hm...hm...
Uhuk...uhuk..uhuk..
Assalamualaikum....,Mbak. Kenalkan, saya dek Uthi...hihihi. Anak kecil selalu jujur lho, Bunda. Benar, dalam pandangannya, Bunda dkk masih pantes dipanggil "Mbak" ngkali. Salam sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah, Bunda Rini.
Uthiiiiii.....Ternyata seragam hitam putih membuat auranya terlihat muda..ha...ha..Tak apalah walau cuma fatamorgana sesaat hi..hi...Barakallah Uthi Rai...
Anak kecil gak pernah bohong mbak.... he he he . Barakallah
He..he..Kejujurannya sangat indah dan menyenangkan...Gubraaak... Barakallah Bu Penilik...
Budhemya imut juga sih, hehehe. Sukses selalu dan barakallah fiik
He..he..amit-amit kali Bun...Sukses juga untuk Bunda Pipi ...Barakallah...
Ibu, imut-imut muridnya yang bicara apa adanya, yang santun dan lucu perangainya. Inspiratif, terima kasih, sehat dan sukses selalu, barakallah.
Muridnya imut2...dan super lucu membuat diri ini tersipu malu..he..he..Terima kasih sudah mampir di sini...Bu Rita..Barakallah...
Awet muda, memang. Eaaa. Barakallah
Ohoo..hooo... Eaaaaaa...Mister Aly...Barakallah...
Untung ngga dipanggil Mas... berarti Bunda Rini masih feminin. Salam sukses barakah.
He..he ...iya Pak Mardi...Salam sukses juga...Barakallah ...
Alhamdulillah... itu artinya bu Rini irit di wajah alias awet muda... hik...hik....hik... sehat selalu njih...
Ha..ha..ha...Kepolosan mereka membuat saya terharu...hik..hik. Matur nuwun Bu Noor....