Berbicara masalah makanan khas Indonesia, tiap daerah sungguh berwarna. Ada rendangnya Uni Fera Susanti. Ada soto lamongan dari editor ngguapleki. Ada juga mendoan dan gethuk dari Banyumas yang maknyuus. Masih banyak warna dari daerah lain. Bisa dibuat banyak buku kalau dibahas.

Orang Indonesia itu kreatif. Bule saja sampai terbengong-bengong. Mikir lama. Bagaimana cara menempel wijen pada makanan onde-onde. Mereka pikir dipasang satu-satu. What's. Bisa bangkrut pengusaha onde-onde. Salah satu makanan yang menjadi ikon daerah saya adalah lanthing. Olahan dari singkong. Dulu sekali, lanthing hanya diberi bumbu bawang. Sekarang zaman sudah berubah. Menyesuaikan era milenial. Lanthing keju. Balado. Jagung bakar. Semua rasa ada. Kecuali lanthing coklat. Hi hi. Kalau yang itu perlu inovasi. Harus presentasi di hadapan pengusaha lanthing. Saya bisa ditabok, kalau mengusulkannya. Keluar dari pakem. Wong singkong kok dipadukan coklat. Tidak pas. Xixi.

Kembali ke laptop. Lanthing Kebumen itu bentuknya unik. Seperti angka delapan. Itu bentuk yang seharusnya. Namun dalam perjalanan di penggorengan terkadang mengalami perubahan bentuk. Ada bentuk lingkaran. Ada yang membentuk huruf "s". Kadang ada yang jadi garis lurus seperti angka 1. Terjadi mutasi gen eh salah mutasi bentuk. Hal di atas membuat saya berpikir. Sebagai guru kecil. Karena murid saya kecil. Harus bisa memanfaatkan kesempatan di atas.

Kurikulum 2013 atau kurtilas PAUD dengan pendekatan saintifik menuntut guru harus kreatif. Di antaranya yaitu memanfaatkan kearifan lokal. Pada saat tema "kebutuhanku" dengan sub tema "makanan", saya membawa lanthing. Anak-anak usia dini memang luar biasa. Mereka sangat imajinatif. Daya khayalnya tinggi. Mereka saya beri kesempatan mengamati lanthing. Saya takjub sendiri.

"Bunda, ini kucing," kata Azam. "Yang ini seperti huruf 'o', Bun," kata Wiwit sambil menunjukkan lanthing yang dipegangnya. "Ini huruf 's', Bun," kata Alin penuh antusias. "Oh, my God." Saya senang sekaligus takjub. Bermain sambil belajar. Belajar seraya bermain. Yes. Sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Beberapa indikator dapat terlihat dengan satu kegiatan. Lanthing oh lanthing. "Bun, ini boleh dimakan?" tanya Faaris. "Boleh, Mas Faaris." Dengan wajah sumringah, mereka menikmati lanthing.

Belajar bersama mereka membuat saya bahagia. Tidak teringat honor yang limit. Tidak teringat uang di dompet tinggal satu lembar. Dibuat asyik saja. Keep spirit.

#asyiknya jadi guru Kebumen, 3 Juli 2019