Rini Yuliati

Seorang ibu dari dua orang putri yang ingin belajar merangkai huruf sehingga menjadi bermakna. Tinggal di sebuah kota kecil di Kebumen, Jawa Tengah. Profesi mom...

Selengkapnya
Navigasi Web

Horor KKN Desa Limpakuwus

Gegara kisah viral KKN Desa Penari, semuanya latah menyusuri jejak kenangan tentang kisah KKN mereka. Cerita horor ternyata masih memiliki daya tarik bagi warga millenial. Ditambah bumbu kisah nyata membuat banyak orang penasaran dengan desa misterius itu.

Saya jadi teringat zaman masih kinyis-kinyis dulu. Masih belum laku. Tebar pesona kanan kiri. Oho ho. Mahasiswa semester akhir yang ditugaskan untuk mengabdi di masyarakat. Sebuah desa terpencil menjadi tujuan kami. Desa yang terletak di lembah Gunung Slamet. Untuk menuju ke sana harus menempuh perjalanan yang cukup jauh. Melewati kawasan perkebunan coklat yang berada di sisi jalan. Saya agak lupa berapa jumlah personil kami. Yang jelas perempuannya ada 4 orang termasuk saya. Rombongan perempuan menginap di rumah pak lurah. Sementara itu yang laki-laki menginap di rumah warga.

Ada kejadian horor yang tidak terlupa di rumah pak lurah. Waktu itu kami berempat sedang menikmati buah coklat di kebun belakang rumah. Tetiba dari arah pintu dapur muncul sesosok makhluk yang membuat dada berdebar dengan kencang. Kami hanya bisa tertegun tak bisa berkata apapun. Makhluk itu begitu horor. Bukan karena bentuknya yang mengerikan. Namun karena pesona kegantengannya. Gubrak. Hi hi. Ternyata makhluk horor itu adalah adik bu lurah. Si Iin, Puji, Hidayah berlomba tebar pesona. Saya hanya tersenyum melihat tingkah laku mereka. Saya termasuk gadis yang pemalu atau mungkin terlalu jaim.

Selama beberapa bulan kami harus menyelesaikan proker yang sudah direncanakan. Termasuk melakukan penyuluhan kesehatan kepada warga sekitar. Semuanya terasa cepat. Tak terasa waktu KKN harus berakhir. Kami harus meninggalkan desa itu dan berpamitan dengan warga sekitar. Termasuk dengan si makhluk horor.

Jarak berapa bulan, ada sepucuk surat hadir di rumah. Zaman dulu belum ada gawai seperti sekarang. Saya membolak balik amplop itu. Tertera sebuah nama di bagian belakang. Sepertinya nama itu tidak asing. Si makhluk horor. Akhirnya surat itu saya buka. Kutelusuri huruf demi huruf yang terangkai. Isinya menanyakan kabar. Dia hanya menceritakan kalau rumahnya sekarang sepi. Apakah dia merindu ? Entahlah. Tidak ada kisah apa pun di antara kami. Itulah sekelumit kisah KKN yang menjadi salah satu episode kehidupan seorang anak manusia.

#EDISI LATAH#

Baiti jannati, 4 September 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Horro banget ..ndak sedang kangen si makhkuk horror kan...hehehe sukses selalu mbakku. Barakallah

05 Sep
Balas

Hi...hi...Bu Penilik bisa ajah....Just story not real...Tapi sedikit nyata...lho kok muter2...Terima kasih sudah mampir...Barakallah....

05 Sep

Wow, horor tapi bikin kangen. Awas yah Budhe, hehehe sukses selalu dan barakallah fiik

05 Sep
Balas

Hi..hi...just story...not real...Terima kasih selalu mampir Bunda Pipi....Barakallahu fiik

05 Sep

Kisah lama Terungkap Lagi... ha... hati-hati bunda Rini... sehat dan sukses ..

05 Sep
Balas

Hi...hi..Bunda Noor...Terima kasih sudah mampir di sini...Barakallah...

05 Sep



search

New Post