Pojok alun-alun malam itu. Pendar lampu jalanan terlihat indah di malam hari. Ditambah gemerlapnya lampu sepeda hias atau sepeda goes yang disewakan. Musik yang mengiringinya menambah ramai suasana. Banyak manusia yang berkumpul di area tengah kota itu.Di dekat gerobak wedang ronde, kami berempat duduk di tikar yang digelar penjual. Ketika sedang asyik menunggu pesanan, datang seorang ibu sambil menggendong anaknya. Bocah itu terlihat tertidur di gendongan ibunya. Di tangannya membawa kantong plastik warna hitam. Ada rasa yang tak biasa melihat pemandangan itu."Bu, mau beli manggleng?" ucapnya sambil mengeluarkan bungkusan makanan."Berapaan Bu," jawabku."Sepuluh ribu."Manggleng adalah makanan yang terbuat dari singkong. Aku memandang suami. Suami hanya menganggukkan kepala. Kuulurkan selembar uang kepadanya. Tangannya mengambil sebungkus manggleng. Dimasukkannya ke dalam tas plastik. Kemudian dia berlalu dari hadapan kami.Aku melihat betapa perjuangan mencari rezeki begitu luar biasa. Kasih sayang Sang Pencipta begitu besar. Bukan banyaknya hitungan uang namun semangat dan kegigihan yang dianugerahkan oleh-Nya.Tetap semangat dan bersyukur atas apa yang diberikan oleh Sang Pemberi Kehidupan.

#edisihalan2#

Kebumen, 27 September 2019